Membangun Budaya membaca, menulis Kader IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BIMA

Ilmu Sains dan Filsafat

Revolusi Integralisme Islam: Merumuskan Paradigma Sains dan Teknologi Islami


      
      Revolusi Integralisme Islam. Ini memang semacam revolusi, bukan untuk saling membunuh, tapi saling merengkuh. Armahedi Mahzar (AM), sang penulis, adalah seorang lulusan Fisika ITB yang diberi nama sosial “filsuf” oleh masyarakat atas pemikirannya tentang integralisme. Pemikirannya itu membaurkan apa saja yang pernah dipahaminya, dari soal eksak hingga sosial.
     
      Dapat dikatakan bahwa semua yang dipahaminya itu merupakan suatu sintesis yang pada akhirnya melahirkan integralisme, di mana vertikal dan horizontal merupakan dimensi yang tidak terpisahkan dari seorang manusia.
     
        AM memulai tulisannya dengan “imagologi” hingga kemudian mengakhirinya dengan “tauhid seutuhnya”. Buku ini menggambarkan tentang kerucut keilmuan yang membingungkan masyarakat, di mana pandangan telah tertuju pada keterpisahan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya saling mengisi.


       Terdapat suatu anggapan bahwa ilmu-ilmu itu berjalan masing-masing, tidak menemukan titik temu yang mampu membangun kesejahteraan yang asli bagi masyarakat. Karena anggapannya ilmu berjalan masing-masing, maka, yang muncul adalah kebingungan akut, saling membunuh lewat pengetahuan dan ilmu.

        Rasa-rasanya AM memberikan sedikit solusi yang sangat ideal pada kebingungan akut itu, yaitu tauhid seutuhnya. Jika Ken Willber tertuju pada integralisme yang tertuju pada Hindu/Budha. Maka, AM menawarkan napas Islam. Setelah dipikirkan lebih lanjut, buku ini ternyata menggambarkan simulasi kehidupan, bahwa seluruh bagian di dalam diri manusia dan di alam semesta merupakan suatu titik yang saling berkoneksi. Kalau begitu, buku ini jadi semacam obat bagi krisis posmodernisme. Selamat membaca!

Teks Resensi oleh
 Muhammad Alifuddin

Tidak ada komentar: