Membangun Budaya membaca, menulis Kader IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BIMA

Kamis, 17 Desember 2015

Kisah Penciptaan Alam Semesta Versi Suku Aztec

Inilah Kisah Penciptaan Alam Semesta 

Versi Suku Aztec

Aztec digunakan untuk merujuk suku-suku yang berasal dari wilayah Meksiko tengah. Istilah ini juga digunakan untuk mengidentifikasi tujuh suku Chichimec dan semua penduduk yang tinggal di kota kuno Tenochititlan. Budaya Aztec didiga berasal dari wilayah sekitar Arizona, Nevada, New Mexico, dan Colorado.
aztec universePeradaban Aztec dikenal maju karena kemampuan mereka membangun kota dengan detail yang rumit.
Orang Aztec dikenal memuja banyak dewa dan dewi. Menurut kepercayaan mereka, setiap dewa mewakili aspek kehidupan yang berbeda.
Suku Aztec memiliki mitologi sendiri perihal asal mula penciptaan alam semesta. Seiring waktu, mitos penciptaan ini semakin banyak memiliki variasi. Pada dasarnya, mitos penciptaan Aztec berkisar dari siklus kelahiran, diikuti oleh kematian, dan kemudian kelahiran kembali.

Hydra dalam Mitologi Yunani

Kisah Hydra dalam Mitologi Yunani

Dalam mitologi Yunani, Hydra atau Lernaean Hydra adalah monster yang memiliki banyak kepala dan sering meneror pengunjung di dekat danau Lerna. Mengalahkan Hydra merupakan pekerjaan sulit karena dua kepala akan tumbuh saat satu kepala terpotong. Kisah menyatakan bahwa Hercules lah yang pada akhirnya mampu membunuh Hydra. Hercules berhasil mengalahkan Hydra dengan membakar leher monster ini menggunakan obor sebelum kepala baru memiliki kesempatan untuk tumbuh.
Hercules membunuh Hydra dalam rangkaian 12 kerja (12 labors) yang harus dia tuntaskan. Hydra adalah sebuah figur mitologis abadi. Istilah “hydra” juga digunakan untuk menggambarkan tantangan yang semakin besar dan sulit untuk ditangani. Dalam kebanyakan versi, Hydra adalah anak dari Typhon dan Echidna dan memiliki tugas menjaga pintu masuk dunia bawah (underworld). Makhluk ini digambarkan memiliki lima hingga banyak kepala, meskipun dalam banyak kisah, sembilan kepala merupakan jumlah yang umum diterima.

Jumat, 04 Desember 2015

Islam Indonesia dan Kulturalisme
Oleh: Muhammad Alifuddin


Hubungan politik antara Islam dan negara di Indonesia pada sebagian besar babakan sejarahnya merupakan cerita antagonisme dan kecurigaan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang tidak harmonis ini terutama, tetapi tidak seluruhnya, disebabkan oleh perbedaan pandangan para pendiri republik ini – yang sebagian besarnya muslim – mengenai negara Indonesia merdeka yang dicita-citakan. Salah satu butir terpenting dalam perbedaan pendapat di atas adalah apakah negara ini bercorak “Islam” dan “nasionalis”. Konstruk kenegaraan pertama mengharuskan agar Islam, karena sifatnya ynag holistik dan kenyataan bahwa agama itu dianut oleh sebagian besar penduduk, diakui dan diterima sebagai dasar idiologi negara. Tetapi atas pertimbangan bahwa Indonesia adalah negara yang secara sosial-keagamaan bersifat majemuk, maka – demi persatuan nasional – konstruk kenegaraan kedua menghendaki agar Indonesia didasarkan atas Pancasila, sebuah idiologi yang sudah didekonfessionalisasi.
Pertautan perpolitikan terjadi bergitu panjang, Polemik yang menyangkut berbagai ide dan tujuan ini mewarnai corak perkembangan politik, yang berkirar pada masalah peranan Islam, hubungan antara agama dan negara, corak nasionalisme, serta ideologi yang diperlukan dalam menata suatu negara kebangsaan. Meski demikian, petimbangan tentang makna sebuah idiologi sangat di perlukan untuk suatu kehidupan yang menjembatanai kekuatan-kekuatan Illahiyah dalam membantu mengatur keharmonisan bumi Indonesia. Sejenak menjadikan islam sebagai suatu idiologi sosial yang menempatkan derajat manusia di atas segala dengan berasaskan pada syari`at islam dalam menyonsong masyarakat Ideal atau masyarakat madani, entah hari ini menjadi di lembagakan dalam konstitusi kenegaraan Indonesia yang berkembang dalam mimpi yang fatamorgana. dengan melihat gejolak sosial yang sampai hari ini telah menyengsarakan posisi islam sebagai agama rahmatan Lil-Alamin, diskriminasi dan isu-isu misionaris yang meracuni sosial kita dengan budaya-budaya asing yang membunuh karakter suatu bangsa.

Prinsip Ketidakpastian


Penulis: Muhammad Alifuddin

Pukulan maut yang menjatuhkan mekanika Newtonian dari tahtanya sebagai sebuah teori universal dilancarkan oleh Einstein, Schrödinger, Heisenbergh dan lain-lain ilmuwan yang membidani kelahiran mekanika kuantum di awal abad ke-20. Perilaku “partikel-partikel elementer” tidaklah dapat dijelaskan oleh mekanika klasik. Matematika jenis baru harus dikembangkan oleh teori lama yang berdasarkan bangunan konsep dari seorang filsuf phitaghoras.
Dalam matematika baru ini terdapatlah konsep-konsep semacam “ruang-fase”, di mana sebuah sistem didefinisikan sebagai sebuah titik yang memiliki derajat kebebasan sebagai koordinat, dan “operator”, besaran yang tidak mirip sama sekali dengan besaran aljabar dalam makna mereka lebih mirip sebuah operasi ketimbang sebagai sebuah besaran itu sendiri (pada kenyataannya mereka menyatakan hubungan, bukannya sebuah nilai yang tetap), memainkan satu peran yang penting. Teori peluang juga memainkan peranan yang penting, tapi dalam makna “peluang intrinsik”: ini adalah salah satu dari ciri hakiki dalam mekanika kuantum. Pada kenyataannya, mekanika kuantum harus diartikan sebagai sebuah gabungan bertumpuk dari semua jalur gerak yang mungkin ditempuh oleh sebuah sistem.

Determinisme dan Chaos

Determinisme dan Chaos


Muhammad Alifuddin

Teori chaos berkaitan dengan proses alam yang nampaknya kacau atau acak. Satu definisi kamus tentang chaos akan menunjukkan ketidakberaturan, kekacauan, keacakan, atau kebetulan: gerakan acak tanpa tujuan, kegunaan atau prinsip tertentu. Tapi, campur-tangan dari “kebetulan” murni dalam proses material akan mengundang masuknya faktor-faktor yang bukan-fisik, yaitu, metafisik: kehendak, campur tangan ilahi. Karena ia berkaitan dengan kejadian-kejadian yang “kebetulan”, maka ilmu chaos yang baru lahir itu memiliki implikasi-implikasi filsafati yang mendasar.
Proses alami yang pada awalnya dianggap sebagai acak dan kacau kini terbukti tunduk pada hukum-hukum ilmiah, menunjukkan satu basis kausal yang deterministik. Lebih jauh lagi, penemuan ini memiliki penerapan yang demikian luas, kalau tidak dapat disebut universal, sehingga ia telah mendorong satu cabang ilmu yang sama sekali baru - telaah tentang chaos. Ia telah menghasilkan satu cara pandang dan metodologi baru, beberapa orang akan menyebutnya satu revolusi, yang dapat diterapkan pada semua cabang ilmu yang ada sekarang. Ketika satu blok logam menjadi magnet, ia berubah ke dalam “keadaan teratur”, di mana semua partikelnya mengarah ke jurusan yang sama. Ia dapat diarahkan ke satu atau lain jurusan. Secara teoritik, ia “bebas” untuk mengatur dirinya ke jurusan apapun. Namun pada prakteknya tiap potongan kecil logam membuat “keputusan” yang serupa.

Antara Dongeng Dan Mitos

Antara Dongeng Dan Mitos

Penulis: Muh. Alifuddin


Dalam pembabakan kesusatraan, dongeng terbagi dalam legenda, cerita yang sama sekali tak masuk akal; sage, cerita yang terkait unsur sejarah;mitos, cerita yang mungkin terjadi;fabel, cerita yang berkisah tentang dunia binatang;dan hikayat, cerita yang berkisah tentang kepahlawanan. Jadi dalam hal ini mitos adalah bagian dari dongeng. Sebuah dongeng bisa berbentuk mitos ataupun yang lainnya.
Mitos sendiri berasal dari bahasa Yunani muthos, yang secara harfiah diartikan sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan seseorang; dalam pengertian yang lebih luas bisa berarti pernyataan, sebuah cerita atau alur drama. Mitos dalam bahasa inggris menunjuk pada mythology yang berarti studi tentang isi mitos maupun bagian-bagiannya. Sebuah buku yang berjudul Sex, Culture, and Myth hasil tulisan B. Malinowski, membedakan pengertian antara dongeng, legenda dan mitos. Menurut dia, legenda lebih sebagai cerita yang diyakini seolah-olah merupakan kenyataan sejarah, meskipun sang pencerita menggunakannya untuk mendukung kepercayaan-kepercayaan dari komunitasnya. Berkebalikan dengannya, dongeng mengisahkan peristiwa-peristiwa ajaib tanpa dikaitkan dengan suatu ritus tertentu. Dongeng dianggap sebagai sesuatu yang tak pernah benar-benar terjadi. Ia ada karena diadakan dalam pengertian lebih lanjut, hanyalah hasil khayalan dan imajinasi pelarian dari fakta. Atu bisa juga diartikan sebagai, seperti kata Freud, hanyalah suatu puncak dari ketidaksadaran keinginan manusia yang tak pernah terwujudkan. Ia hanya terkait dengan hiburan. Sedangkan mitos merupakan “pernyataan atas suatu kebenaran lebih tinggi dan lebih penting tentang realitas asali, yang masih dimengerti sebagai pola dan fondasi dari kehidupan primitif”.

SPIRITUALITAS PADA MILENIUM III

SPIRITUALITAS PADA MILENIUM III
Penulis: Muhammad Alifuddin

Apa yang menarik ketika disebutkan istilah ruang spiritualitas? Sebuah istilah yang sering digunakan untuk menunjuk entitas non-inderawi, immaterial dan berada pada fakultas mental. Spiritualitas sebagai tradisi memang semakin ramai dipraktekkan dan sebagai wacana sering dibicarakan orang. Mulai dari praktek–praktek magi (spiritism) kelas kampung hingga pada gerakan-gerakan spiritual tingkat dunia semacam New Age, spiritualitas seperti mewabah. Bahkan arti penting spiritualitas ini juga disebut-sebut dalam sebuah buku laris yang berjudul Megatrends 2000. Buku lain yang juga menyebut-nyebut spiritualitas ialah karangan Fritjof Capra yang berjudul: Science, Society, and Rising Culture (1997). Bahkan Capra — secara tidak langsung — berani berspekulasi, bahwa spiritualitas akan menjadi inspirasi penting bagi sebuah proses "titik balik" dalam peradaban baru yang dibayangkannya.   Istilah titik balik itu sangat menarik ketika Capra juga menyebut-nyebut adanya proses holistik dalam memandang realitas alam semesta (ekologi). Dunia dan isinya tidak hanya dilihat secara mekanistik menurut model Cartesian atau Newtonian, tetapi juga melibatkan unsur mistisisme dan pikiran-pikiran yang berasal dari terma agama-agama. Gagasan Capra itu tentu saja tidak aneh. Sebab sejak ribuan tahun yang lalu, entitas spiritual sudah dikenal oleh umat manusia dan menjadi sumber kearifan peradaban di masa lalu.